Selasa, 27 Januari 2015

diksi

"diksi untuk yang memberiku nama ke sepuluh"

sama halnya kamu, akupun berkali kali melihat hasil goresannmu, nafasmu yang sekarang sudah jauh lebih terisi. bukan berarti aku dengan sombong menilaimu. terkadang tulisanmulah yang membuatku kembali ke dunia ini, dunia dimana hanya penulis yang bisa mengerti,. dunia dimana kita bisa terbebas dari masa lalu masa depan dan semua hiruk pikuk yang terjadi di dunia nyata.

teruslah goreskan semua nafasmu, dari sini aku akan terus menikmatinya. mungkin tidak ada salahnya kalau kebetulan yang lucu menemukan kita di suatu waktu yang ambigu, di suatu waktu dimana nafsu tidak sempat mengusasi hati dan kita hanya bisa tersenyum kaku pada saat itu. membayangkannya saja sudah membuatku tersenyum senyum sendiri

terimakasih karena sudah membawaku ke dalam goresanmu, mungkin akan jarang kita meninggalkan cerita karena di dunia nyata mereka semua menungguku berbicara. tentu saja bukan dengan diriku yang sekarang bukan dengan diriku yang apa adanya

#Jangan pernah tergantung pada seseorang, tapi jika hanya untuk melepas lelah dan menyandarkan pundakmu tak apa kau menggenggamnya sejenak


Kamis, 22 Januari 2015

padi

Suatu saat manusia akan merasa lupa suatu saat manusia akan mati dan dilupakan. Lalu untuk apa kita selama ini hidup jika hanya untuk dilupakan?

Kita hidup untuk meneruskan kehidupan. Tidak masalah jika 10 tahun bahkan 100 tahun setelah kita tiada orang lain akan melupakan kita. Yang terpenting nyawa yang kita sambung selama kita hidup tidak menghilang dan dapat menyambung nyawa lagi di generasi setelahanya

Selama nyawa yang kita tinggalkan tetap ada saat itu juga diri kita belum benar benar mati dan terlupakan


Hari ini aku meneteskan air mata karena dia yang mengajariku tentang kehidupan telah pergi untuk waktu yang tak terhingga. Walaupun telah tiada ajarannya akan tetap ada di jiwaku menjadi isiku dan aku akan meneruskan apa yang dia tinggalkan hingga akhir hayatku . . . . .

Rabu, 14 Januari 2015

honesty

Setiap 1 kejujuran yang aku katakan 1 bulu sayapku akan hilang dan semakin dekatlah aku kepada sang tanah

Suatu saat semua bulu sayapku ini akan hilang dan aku akan terkapar di tanah dengan terus mengadah ke langit

Saat itu semua terjadi yang menungguku hanyalah rasa sesal "kenapa aku tidak musnah saja saat aku masih bisa terbang, kenapa aku harus terkapar dengan dikasihani oleh banyak orang"

Aku hanya ingin menghilang tanpa harus menyuarakannya kepada banyak orang, kumohon jangan kau cabuti lagi bulu sayapku biarkan aku menikmati sisa hidupku yg terakhir tanpa harus terkapar di tanah



Selasa, 13 Januari 2015

Hai semuanya akhirnya setelah sekian lama saya bisa menulis blog lewat hp saya bahagia sekali :D aku berjanji akan lebih sering mengunjungi rumah keduaku ini