Kamu adalah pohon rindang yang terdapat banyak orang berteduh dibawahnya hingga orang yang kamu kasihi tidak mendapat tempat untuk kau lindungi
jikalau batang ini menjadi rindang dan kau menjadi menangis karena kerindangannya aku rela menjadi batang yang kering untuk membuatmu tersenyum
jikalau batang ini menjadi kokoh tapi kau menjadi kesakitan karena harus menopangnya aku rela menjadi batang yang rapuh untuk membahagiakanmu
jikalau akar ini menjadi dalam tapi kau menjadi ragu karena kedalamannya aku rela menjadi akar yang dangkal untuk meyakinkanmu
- Pohon Perundung Lentera Semu-
Jumat, 28 Juli 2017
Sabtu, 08 Juli 2017
akhir sebuah awal mula
jika sedang melakukan perjalanan perjalananmu akan meminta pengakuan, pengakuan untuk arti perjalanan itu sendiri, pengakuan untuk mengakhiri perjalanan dan memulai perjalan baru lainnya
berjalan membuktikan bahwa dirimu telah bergerak dan memaksa dirimu yang dulu menjadi sosok yang lebih baik. jika berjalan maju membuatmu semakin terpuruk mungkin ada jalan yang dulu lupa kau lewati. tidak apa jika sedikit memutar karena itu akan memperluas jalanmu
kalau semua hal mempunyai arti bukan kah terlihat sederhana jika menjadi manusia hanya diminta untuk terus berubah dalam perjalannya, kekerasan hati dan tabiatmu hanya membuatmu tertahan di satu tempat dalam waktu yang lama
masa kecil masa muda masa saat berjalan bersama dan akhirnya menjadi tua hanya akan menjadi sebuah masa pada akhir perjalanya. membawa beban berat ataupun tidak membawa apa apa tidak akan memberikan kepastian bahwa akan mendapatkan apa yang kita inginkan pada akhirnya.
lagi lagi berjalan hanya membuat kita tersadar tentang apa warisan yang kita bawa dari para pendahulu kita untuk kita wariskan kembali pada pewaris selanjutnya
kebencian ataupun cinta kasih akhirnya hanya akan menjadi warna dalam perjalannya menjadi warna akan jalan yang telah dilalui
Kira-kira akan semenarik apa jalanmu nanti? jalan berliku yang baru yang akan menjadi awal untuk hal baru bertemu . . . .
berjalan membuktikan bahwa dirimu telah bergerak dan memaksa dirimu yang dulu menjadi sosok yang lebih baik. jika berjalan maju membuatmu semakin terpuruk mungkin ada jalan yang dulu lupa kau lewati. tidak apa jika sedikit memutar karena itu akan memperluas jalanmu
kalau semua hal mempunyai arti bukan kah terlihat sederhana jika menjadi manusia hanya diminta untuk terus berubah dalam perjalannya, kekerasan hati dan tabiatmu hanya membuatmu tertahan di satu tempat dalam waktu yang lama
masa kecil masa muda masa saat berjalan bersama dan akhirnya menjadi tua hanya akan menjadi sebuah masa pada akhir perjalanya. membawa beban berat ataupun tidak membawa apa apa tidak akan memberikan kepastian bahwa akan mendapatkan apa yang kita inginkan pada akhirnya.
lagi lagi berjalan hanya membuat kita tersadar tentang apa warisan yang kita bawa dari para pendahulu kita untuk kita wariskan kembali pada pewaris selanjutnya
kebencian ataupun cinta kasih akhirnya hanya akan menjadi warna dalam perjalannya menjadi warna akan jalan yang telah dilalui
Kira-kira akan semenarik apa jalanmu nanti? jalan berliku yang baru yang akan menjadi awal untuk hal baru bertemu . . . .
Kamis, 04 Mei 2017
Istimewa
Adakah kau menjadi istimewa atau lebih istimewa daripada yang lainnya? Tidak ada adalah jawabnya
Istimewa berarti kau berbeda
Berbeda menjadikanmu lebih berwarna
Berwarna membuat hidupmu lebih bahagia, Apakah iya?
Kelak mereka yang istimewa akan dikumpulkan dalam satu kuasa.
Apakah mereka yang istimewa yang dikumpulkan dalam satu kuasa akan tetap menjadi istimewa?
Mungkin ada yang ter-istimewa dibandingkan dengan istimewa istimewa lainnya, apakah iya?
Sangat terbiasa menjadi istimewa
Merasa sangat biasa jikalau diri berbeda
Karena berbeda yang lain yang terlihat sama menjadi terlihat fana, apakah iya?
Istimewakah manusia dibandingkan dengan sesamanya, apakah iya? Berdengunglah jawaban asal muasal mencari dasar akar sebuah pikiran akhirnya dilahirkan . . . . .
Istimewa berarti kau berbeda
Berbeda menjadikanmu lebih berwarna
Berwarna membuat hidupmu lebih bahagia, Apakah iya?
Kelak mereka yang istimewa akan dikumpulkan dalam satu kuasa.
Apakah mereka yang istimewa yang dikumpulkan dalam satu kuasa akan tetap menjadi istimewa?
Mungkin ada yang ter-istimewa dibandingkan dengan istimewa istimewa lainnya, apakah iya?
Sangat terbiasa menjadi istimewa
Merasa sangat biasa jikalau diri berbeda
Karena berbeda yang lain yang terlihat sama menjadi terlihat fana, apakah iya?
Istimewakah manusia dibandingkan dengan sesamanya, apakah iya? Berdengunglah jawaban asal muasal mencari dasar akar sebuah pikiran akhirnya dilahirkan . . . . .
Jumat, 21 April 2017
Dia dan Persimpangan Jalan
Bergulir sebuah pertemuan yang menghantarkannya di persimpangan jalan
Setiap empat lonceng berdetak dia selalu duduk menuliskan kehendak
Saat detak kelima sang tamu datang membawa ajakan ke persimpangan
Dia yang menjadi jawaban selalu didatangi sebuah pertanyaan
Kehendaknya tidak pernah terselesaikan karena dia selalu suka menerima pertanyaan dengan cerita sebagai upetinya.
Detak kelima tiba bagai hal biasa pada mulanya
Lama menjadi biasa, biasa menjadi terbiasa terlalu lama
Semakin jauh dari kehendak yang ingin ditulisnya dia menjadi terbawa ajakan detak kelima
Tanpa sadar dia sudah berdiri di ujung persimpangan
Saat persimpangan tiba, jawaban menjadi jauh akan kehendaknya
Persimpangan menjadi tamu baru yang meminta waktunya untuk digulirkan
Dia tertawa dengan senyum manis bahwa pahit akan menjadi getir jika dibiarkan bergulir
Saat Kata kata kehendak kembali memanggil, dia mengucapkan selamat tinggal kepada persimpangan itu
Dia kembali duduk dengan tulisan kehendaknya mengembalikan semua detak kelima untuk tidak bersua
Persimpangan bukan menjadi sebuah tujuan hanya mengingatkan jika dia sudah salah mengambil keputusan
Setiap empat lonceng berdetak dia selalu duduk menuliskan kehendak
Saat detak kelima sang tamu datang membawa ajakan ke persimpangan
Dia yang menjadi jawaban selalu didatangi sebuah pertanyaan
Kehendaknya tidak pernah terselesaikan karena dia selalu suka menerima pertanyaan dengan cerita sebagai upetinya.
Detak kelima tiba bagai hal biasa pada mulanya
Lama menjadi biasa, biasa menjadi terbiasa terlalu lama
Semakin jauh dari kehendak yang ingin ditulisnya dia menjadi terbawa ajakan detak kelima
Tanpa sadar dia sudah berdiri di ujung persimpangan
Saat persimpangan tiba, jawaban menjadi jauh akan kehendaknya
Persimpangan menjadi tamu baru yang meminta waktunya untuk digulirkan
Dia tertawa dengan senyum manis bahwa pahit akan menjadi getir jika dibiarkan bergulir
Saat Kata kata kehendak kembali memanggil, dia mengucapkan selamat tinggal kepada persimpangan itu
Dia kembali duduk dengan tulisan kehendaknya mengembalikan semua detak kelima untuk tidak bersua
Persimpangan bukan menjadi sebuah tujuan hanya mengingatkan jika dia sudah salah mengambil keputusan
Senin, 06 Februari 2017
23
Knok knok knok*
Sudah tidak terkejut lagi saat suara ketukan pintu itu terdengar, waktu yang berjalan melewati bulan dan hari membuatnya menjadi semakin gelap . . .
Telah datang 23 kepadanya yang dijanjikan akan dihantarkan oleh sang waktu, melompat lagi dan kali ini lebih jauh lebih gelap dan semakin sunyi
Seperti diputar kembali semua kebodohan tiba tiba datang dan memasuki angan angan, seperti sebuah piala yang diberikan kepada juara namun kalau ini yang menerima piala tersebut bukanlah siapa-siapa
Apakah aku telah kembali ke awal karena memutar? Ataukah ini hanya jalan yang sama tapi terasa sangat sepi? Kekosongan tertinggi telah sejajar dengan rasionya, sekarang semua hal tampak sama
Ramai orang berbicara dengan keras dan tertawa, tanpa menyembunyikan senyuman kecilnya dia tiba tiba terdiam dan memperhatikan sekelilingnya . . .
Kalau boleh meminta apa yang akan kau pinta? Sesak sungguh sesak sekali walaupun berada di tempat yang lapang, pilu sungguh memilukan walaupun berada tempat yang menyenangkan
Datang pemberian dari nya berterima kasih karena sudah mendapatkannya . . .
Knok knok knok* sekarang Dia sudah berada di depan pintumu, maukah kau membukakan pintunya?
Sudah tidak terkejut lagi saat suara ketukan pintu itu terdengar, waktu yang berjalan melewati bulan dan hari membuatnya menjadi semakin gelap . . .
Telah datang 23 kepadanya yang dijanjikan akan dihantarkan oleh sang waktu, melompat lagi dan kali ini lebih jauh lebih gelap dan semakin sunyi
Seperti diputar kembali semua kebodohan tiba tiba datang dan memasuki angan angan, seperti sebuah piala yang diberikan kepada juara namun kalau ini yang menerima piala tersebut bukanlah siapa-siapa
Apakah aku telah kembali ke awal karena memutar? Ataukah ini hanya jalan yang sama tapi terasa sangat sepi? Kekosongan tertinggi telah sejajar dengan rasionya, sekarang semua hal tampak sama
Ramai orang berbicara dengan keras dan tertawa, tanpa menyembunyikan senyuman kecilnya dia tiba tiba terdiam dan memperhatikan sekelilingnya . . .
Kalau boleh meminta apa yang akan kau pinta? Sesak sungguh sesak sekali walaupun berada di tempat yang lapang, pilu sungguh memilukan walaupun berada tempat yang menyenangkan
Datang pemberian dari nya berterima kasih karena sudah mendapatkannya . . .
Knok knok knok* sekarang Dia sudah berada di depan pintumu, maukah kau membukakan pintunya?
Jumat, 13 Januari 2017
Bagaimana berbicara terasa sangat melelahkan
Pernah sedikit terfikir kenapa menulis itu menyenangkan? Mungkin pertanyaannya kenapa hal lain lebih tidak menyenangkan daripada menulis?
Saat semua hal lebih mudah di akses dengan teknologi, informasi menjadi hal yang mudah didapat, semuanya mulai merasa bahwa informasinya adalah benar . . .
Menjelaskan kepada mereka tentang apa yang kau tau atau apa yang kau anggap benar bukankah sedikit melelahkan?
Bagaimana seseorang bisa tidak ingin berada dalam kebisingan makanya dia menulis dalam kesunyian, tapi karena ingin mendapatkan pengakuan bahwa dirinya ada dia meninggalkan jejaknya menuju tempat yang sunyi
Tidak ada yang ingin benar benar sendiri dalam kesunyian tidak ada yang benar benar ingin tenggelam dalam kebisingan semua tidak hanya tentang dirimu ataukah semua hal akan lebih baik jika selalu tentang dirimu?
Menulis membuatku berfikir, berbicara membuatku egois karena hanya ingin didengar hanya ingin dimengerti secara dangkal . . .
Baca dan terus dibaca telan semuanya tanpa dipilih itu tuhan atau setan tanpa memilih itu agama atau kemunafikan tanpa memisah itu kebenaran atau kebohongan, karena semuanya hanya tentang dirimu dan apa yang kamu tulis . . .
Mereka yang membaca berhak mencaci atau memuji berhak menikmati atau menghakimi, hakmu adalah memuntahkan hal yang kau tau berupa sebuah karya . . .
Tidak perlu karya yang panjang dan rumit cukup yang sederhana yang menggambarkan ke-egoisan kita sebagai penulis karena kita dewa dan tokoh utama di setiap goresan karya yang kita lahirkan . . .
Boleh tentang cinta? Tentu boleh, boleh tentang kebencianmu terhadap dunia? Tentu boleh, boleh tentang cerita tentang dirimu sendiri? Hanya untuk dirimu? Tentu boleh, yang tidak dibolehkan adalah menulis tentang boleh atau tidak bolehnya orang lain melakukan sesuatu . . .
Setiap kata pada kenyataannya memiliki arti berbeda pemahamannya pada setiap orang yang menyamakannya hanyalah toleransinya :)
Pernah sedikit terfikir kenapa menulis itu menyenangkan? Mungkin pertanyaannya kenapa hal lain lebih tidak menyenangkan daripada menulis?
Saat semua hal lebih mudah di akses dengan teknologi, informasi menjadi hal yang mudah didapat, semuanya mulai merasa bahwa informasinya adalah benar . . .
Menjelaskan kepada mereka tentang apa yang kau tau atau apa yang kau anggap benar bukankah sedikit melelahkan?
Bagaimana seseorang bisa tidak ingin berada dalam kebisingan makanya dia menulis dalam kesunyian, tapi karena ingin mendapatkan pengakuan bahwa dirinya ada dia meninggalkan jejaknya menuju tempat yang sunyi
Tidak ada yang ingin benar benar sendiri dalam kesunyian tidak ada yang benar benar ingin tenggelam dalam kebisingan semua tidak hanya tentang dirimu ataukah semua hal akan lebih baik jika selalu tentang dirimu?
Menulis membuatku berfikir, berbicara membuatku egois karena hanya ingin didengar hanya ingin dimengerti secara dangkal . . .
Baca dan terus dibaca telan semuanya tanpa dipilih itu tuhan atau setan tanpa memilih itu agama atau kemunafikan tanpa memisah itu kebenaran atau kebohongan, karena semuanya hanya tentang dirimu dan apa yang kamu tulis . . .
Mereka yang membaca berhak mencaci atau memuji berhak menikmati atau menghakimi, hakmu adalah memuntahkan hal yang kau tau berupa sebuah karya . . .
Tidak perlu karya yang panjang dan rumit cukup yang sederhana yang menggambarkan ke-egoisan kita sebagai penulis karena kita dewa dan tokoh utama di setiap goresan karya yang kita lahirkan . . .
Boleh tentang cinta? Tentu boleh, boleh tentang kebencianmu terhadap dunia? Tentu boleh, boleh tentang cerita tentang dirimu sendiri? Hanya untuk dirimu? Tentu boleh, yang tidak dibolehkan adalah menulis tentang boleh atau tidak bolehnya orang lain melakukan sesuatu . . .
Setiap kata pada kenyataannya memiliki arti berbeda pemahamannya pada setiap orang yang menyamakannya hanyalah toleransinya :)
Langganan:
Postingan (Atom)