Kamis, 21 November 2013

nameless monster and princess purple

di sebuah hutan yang berkabut hiduplah seekor monster tanpa nama. monster tersebut dapat merubah dirinya menjadi wujud apapun yang dia inginkan. dengan kemampuannya itu sang monster tanpa nama selalu menipu setiap orang yang melewati hutan berkabut tempat dia tinggal. suatu ketika lewatlah rombongan kerajaan dengan seorang putri yang cantik berada di dalam rombongan itu. monster tanpa nama merasa terpikat dengan kecantikan sang putri lalu monster tersebut merubah dirinya menjadi pangeran yang sangat tampan dan mendekati rombongan dari sang putri. "wahai sang putri yang cantik jelita bolehkah aku pangeran yang buruk rupa ini tau siapa namamu?" tanya sang monster tanpa nama "kau pangeran yang bijaksana bukannya tidak sopan jika bertanya tentang nama seseorang tapi kau sendiri tidak memperkenalkan siapa dirimu gerangan" jawab sang putri. "namaku pangeran Johan, aku berasal dari negeri seberang" jawab sang monster tanpa nama. "namaku putri ungu, aku dan rombonganku ingin berkunjung di negeri yang terletak di belakang hutan berkabut ini" balas sang putri. "aku sarankan sang putri dan rombongannya mengambil jalan memutar" "kenapa aku dan rombonganku harus mengambil jalan memutar?" "apakah putri tidak tau bahwa di hutan berkabut ini tinggal seekor monster yang sangat kejam, monster tersebut selalu membuat siapa saja yang melintasi hutannya tersesat lalu memakannya" "kalau memang ternyata aku dan rombonganku harus bertemu dengan monster yang pangeran ceritakan tadi biarlah kami bertemu". sang putri dan rombongannya mengabaikan tipuan sang monster tanpa nama dan melanjutkan perjalannya. sang monster tanpa nama merasa geram karena tidak biasanya dia gagal dalam membohongi mangsanya. sang monsterpun tidak menyerah dia merubah lagi dirinya menjadi seorang kakek tua yang tidak berdaya lalu mendekati rombongan sang putri. "tolong aku putri aku sudah tiga hari tersesat di hutan ini dan selama tiga hari juga aku belum makan ataupun minum" kata sang monster tanpa nama dengan suara yang lirih "maaf ya kek makanan dan minuman yang kami punya hanya tinggal segini" sang putri memberikan bekal terakhirnya kepada monster tanpa nama "terimakasih putri inipun sudah lebih dari cukup, lebih baik sang putri jangan meneruskan perjalanan dan mengambil jalan memutar"  "memangnya kenapa kek kami harus mengambil jalan memutar?" "kakek tersesat di hutan ini selama 3 hari karena perbuatan seekor monster, monster tersebut tidak suka kalau ada orang lain yang melewati daerah kekuasaannya" "tidak apa apa kek jika memang monster yang kakek bilang memang suka membuat orang lain tersesat pasti sekarang rombongan kami sudah tersesat dibuatnya" lalu sang putri dan rombongannya melanjutkan perjalannya kembali. kemarahan sang monster tanpa nama semakin bertambah. 2 kali tipuannya tidak berhasil membuat sang putri dan rombongannya tersesat tapi sang monster tanpa nama masih belum menyerah dia merubah dirinya menjadi anak kecil dan mendekati rombongan sang putri untuk terakhir kalinya. "hei anak muda kenapa kamu sendirian di hutan?" "aku sedang mencari kakekku dia sudah 3 hari tidak pulang kerumah, apakah tuan putri tau dimana kakekku berada?" "aku tadi bertemu dengan seorang kakek yang sudah 3 hari tersesat di hutan ini, mungkin itu adalah kakekmu" "maukah tuan putri mengantarkan aku kepadanya?" pinta sang monster tanpa nama dengan wajah polosnya. sang putri terdiam sebentar lalu tersenyum "baiklah aku akan mengantarkanmu kepada kakekmu" lalu sang putri memerintahkan rombongannya untuk melanjutkan perjalanan dan dia semdirian berpisah dengan rombongannya untuk mengantarkan sang monster tanpa nama. setelah tau bahwa sang putri sudah berpisah cukup jauh dengan rombongannya sang monster tertawa kencang dan kembali ke wujud aslinya "akhirnya aku bisa menipumu juga" sang putri hanya terdiam dan tersenyum "kenapa kau hanya diam dan tersenyum apakah kau tidak terkejut atau takut?" sang monster tantpa nama bingung dengan reaksi sang putri "sejak awal aku sudah tau kalau pangeran tampan, kakek tua dan anak laki laki yang aku temui adalah dirimu" "kalau kau sudah tau itu aku kenapa kau masih saja mempercayaiku dan mengikutiku. apa kau tidak takut kalau aku akan membunuhmu?" " nyawaku tidaklah lebih berharga jika dibandingkan apa yang rombonganku bawa, aku tau kau pasti tidak akan menyerah sampai aku berhasil kau sesatkan maka dari itu aku berfikir lebih baik jika aku saja yang kau tahan di hutan ini " "memang barang apa yang kau dan rombonganmu bawa hingga kau rela mengorbankan nyawamu?" "obat - obatan, jika hingga tengah hari obat - obatan yang aku bawa belum sampai ke desa akan banyak korban yang berjatuhan karena wabah penyakit yang menyerang desa". sang monster tanpa nama yang tau kebaikan hati sang putri yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan penduduk desa mengurungkan niatnya untuk menahan sang putri. dia membiarkan sang putri keluar dari hutan dan bergabung kembali dengan rombongannya. sejak saat itu sang monster tanpa nama tidak pernah lagi menipu dan membuat orang yang melewati hutan tempat dia tinggal tersesat.


-Fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar