Senin, 17 Februari 2014

art

seni lahir saat pikiran dan jiwa lepas dari tubuh dan memberikan separuh esensinya untuk berkarya

manusia tidak bisa lepas dari lahir sedih dan akhirnya mati
cinta dan persahabatan hanyalah ilusi untuk melengkapinya
tawamu menggelegar terlalu keras
tangismu mengiris semesta
tidak berprosa tidak berima
bukan nada juga bukan irama
seni murni lahir dari esensi pikiran dan jiwa
tidak untuk ditangkap maksutnya tapi untuk dirasakan artinya
pahami apa yang berada di dalamnya tersesatlah engkau dalam keindahannya
pikiran hanyalah belenggu jiwa
jiwa adalah proporsi manusia kepanjangan tangan dari semesta
berjalan beriringan tapi juga saling menghancurkan
menghancurkan tapi juga saling melengkapi yang satu dengan yang lainnya
sastrawan berjaya melalui tulisannya
manusia berjaya melalui kematiannya
tangisan orang disekelilingnya menjadi tolak ukur akan keberhasilannya hidup didunia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar