Minggu, 16 Februari 2014

wonder boy

banyak yang mengatakan bahwa aku adalah wonder boy tapi sedikitpun aku tidak tau hal apa yang dapat aku banggakan dari diriku sendiri. terlalu sering di anak emaskan membuatku lupa bagaimana susahnya kehidupan diluar sana. bercermin kepada Sindharta pendiri agama budha yang dulu hidupnya sebagai seorang pangeran yang serba berkecukupan lalu akhirnya dia meninggalkan kenikmatan duniawinya untuk mencari bagaimana cara supaya lepas dari roda samsara dan menemukan kebahagian yang hakiki di dunia.

Sindharta mengatakan bahwa untuk lepas dari penderitaan di dunia kita harus lepas dari keinginan duniawi membuat hidup menjadi seimbang dengan tidak boleh terlalu senang saat hidup senang dan tidak boleh terlalu susah saat hidup susah. tapi pada kenyataanya hal itu sangat sulit dilakukan jika hidup ditengah masyarakat yang penuh dengan nafsu dan keinginan. terkadang aku rindu pada diriku saat aku belum tau akan banyak hal, rindu akan bagaimana menikmati hidup. tertawa bahagia saat sedang senang dan menangis lirih saat sedih

tapi seperti kata pepatah mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah jadi ya apa boleh buat diterima saja apa adanya. walaupun aku bicara seperti itu bukan berarti aku mnerima takdirku dengan mentah mentah. banyak orang yang menyerah pada takdirnya karena dia lahir dibawah bintang keberuntungan yang menyinari hidupnya hingga akhir hayatnya. tapi aku tidak terima akan hal itu akan aku buat duniaku sendiri dimana orang lain  bisa hidup bebas dengan berpedoman pada dirinya sendiri bukan orang lain bukan takdir bahkan dewa sekalipun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar