Rabu, 25 Desember 2013

Joke part 2

benar seperti dugaanku setelah makan steak keadaan badanku semakin jadi gak karuan, karena obat yang harus kuminum supaya kondisiku tetap stabil malah membuat perutku merasa mual. aku meminta brian supaya kita beristirahat terlebih dahulu akhirnya brian mengajakku ke sebuah masjid supaya aku bisa mengistirahatkan badanku. ternyata di masjid itu ada larangan untuk tiduran ataupun tidur akhirnya aku hanya bisa duduk menunggu badanku untuk kembali baikan. saat akan memejamkan mata ternyata adzan sudah berkumandang itu menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul 3 sore ya mau gak mau aku harus mengambil air wudhu untuk sholat, "dia" selalu mengingatkanku untuk selalu sholat walaupun aku selalu terlihat ogah ogahan tapi "dia" dengan sabar selalu mendorongku untuk melakukan ibadah itu. untungnya setelah sholat kondisiku semakin baik. setelah semua selesai beribadah kami melanjutkan perjalanan untuk pergi ke batu sebenarnya sih hari itu aku ingin sekali pergi ke taman lampion yang ada di BNS tapi itu sepertinya tidak mungkin terjadi karena "dia" tidak mungkin aku pulangkan malam sedangkan BNS baru akan buka sekitar pukul 6 sore. saat di masjid itu aku ingin segera mengatakan kalau aku suka sama "dia" tapi kalau bilang suka di depan masjid kesannya seperti film ayat ayat cinta jadi aku urungkan niatku dan kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke alun-alun batu. ditengah perjalanan kami lagi lagi hujan turun dengan deras kami berempat langsung berteduh di depan bank BRI. disana aku melihat semuanya sudah mulai lelah tapi walaupun begitu brian dan fara masih tidak memperlihatkan lelahnya di depanku mereka benar benar memberikan waktu mereka berdua kepadaku dan "dia" supaya kami memiliki quality time. satu jam kemudian hujanpun berhenti kami langsung melanjutkan perjalanan untuk pergi ke alun alun batu. sekitar jam 5 sore kami sampai disana dengan keadaan diguyur hujan kami berempat berjalan mengitari alun alun di kota batu karena kelihatannya hujan semakin deras kami berempat beristirahat di depan alfamart disana aku banyak mengobrol dengan "dia" dan gak tau kenapa banyak orang yang bertanya jalan kepada kami padahal kami semua tidak ada yang hapal tempat tempat di kota batu. lagi lagi adzan bekumandang mau tidak mau kami harus mencari masjid untuk beribadah. ditengah tengah perjalanan mencari masjid (dengan berjalan kaki) ingin sekali aku menggandeng tangannya tapi sebelum aku mengandeng tangannya aku harus bilang suka terlebih dahulu kepada "dia" itulah pikirku pada saat itu. sekali lagi dia menarikku dengan halus untuk masuk kedalam masjid sebenarnya aku paling malas untuk masuk kedalam masjid tapi karena "dia" yang meminta apa daya ku untuk menolak. setelah selesai sembayhang kami berempat kembali ke alun alun untuk naik biang lala (bagi yang gak tau bianglala itu kayak kincir angin raksasa yang berbentuk lingkaran) karena saat itu masih pukul setengah 7 biang lala pun belum buka. akhirnya "dia" dan fara malah berfoto foto ria disana, seperti biasanya aku tentu saja tidak mau difoto aku hanya melihat "dia" berkali kali di foto di bawah rintikan hujan dan dan di hiasi dengan cahaya lampu. saat itu "dia" terlihat sangat manis terlihat sangat cantik sekali. karena ingin sekali berfoto bersamanya akhirnya fara memfotoku bersama "dia". lampu bianglala telah menyala itu berarti bianglalanya sudah siap untuk dinaiki. aku berencana untuk bilang kalau aku suka kepada "dia" diatas bianglala tapi tentu saja tuhan tidak semudah itu membiarkanku menjalankan rencanaku. saat kami antri untuk membeli tiket (yang harganya cuman Rp.3000) ada seorang ibu ibu yang mengatakan "ow jadi untuk beli tiket ini gak perlu antri to, kampungan sekali ya" langsung setelah mendengar kata itu aku langsung pegi dari antrian aku merasa tidak terima dengan apa yang dikatakan ibu tadi aku merasa bahwa perkataan ibu tadi diarahkan kepada kami. bahkan sampai aku dan "dia" sudah naik ke bianglala pun moodku masih belum kembali menjadi baik sampai kami turun dari bianglala aku melihat di wajahnya ada sedikit rasa kecewa kamipun menunggu dibawah hingga fara dan brian juga turun dari bianglala karena ternyata bianglala yang kami masukki berjarak 4 box dari bianglalanya brian dan fara. saat mereka berdua turun dari bianglala tersebut aku dari belakang membisikan sesuatu  kepada "dia" "pacaran yuukkk, tapi kalau kita pacaran itu berarti kita nanti LDR-an"" aku gak tau apa yang ada di otakku sehingga aku bisa mengatakan hal seperi itu aku sangat malu untuk menatap wajahnya pun aku tidak berani. pada saat itu brian dan fara mengajak kami untuk mencari makan saat itu "dia" masih terdiam dibelakang, aku menghampirinya dan dia berkata kepadaku "wemphy sudah tau kan jawabannya" "jadi sekarang kita pacaran" saat aku mau menggenggam tangan kirinya dia malah menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman dan "dia" menagatakan" "iya deal kita pacaran" perasaanku waktu itu bercampur aduk antara senang karena sudah diterima dan ingin menahan ketawa karena kenapa malah diajak berjabat tangan. setelah itu kami berempat makan bakso untuk makan malamnya saat makan "dia" mengatakan bahwa besok "dia" tidak bisa keluar karena ada urusan di rumahnya tapi fara memaksa kami untuk ikut CFD (Car Free Day bagi yang belum tahu) akupun mengiyakan saja karena menurutku itu berarti kami memiliki banyak waktu untuk bersama lagi padahal kebodohanku inilah yang nanti akhirnya akan menjadi penyesalanku. setelah selesai makan aku mengantarkan "dia" pulang sekalian menghafalkan jalan menuju rumahnya karena besok pagi pagi sekali aku harus menjemputnya. setelah mengantarkan "dia" pulang akupun langsung kembali ke kostannya handang untuk beristirahat setelah mandi aku pun langsung meminum obat batuk ku dan antimo supaya aku bisa langsung tidur. saat itu handang mengatakan bahwa besok motor harus dia pakai untuk ujian praktek itu berarti aku sama brian hanya bisa menggunakan 1 motor saja tapi kata brian itu tidak masalah. akhirnya akupun tidur

22-12-2013
pukul 04.58 aku terbangun pukul 04.59 hpku pun berbunyi ternyata "dia"  sms supaya aku segera bangun, akupun langsung mandi karena brian sepertinya sulit sekali untuk dibangunkan. setelah aku selesai mandi ternyata brian telah bangun dan bersiap untuk mandi sambil menunggu brian selesai mandi aku membereskan barang barangku karena hari ini juga aku berencana akan pulang ke madiun. jam 6 pagi kami berangkat ke kostannya fara terlebih dahulu disana brian menggambarkan peta untuk menuju rumahnya "dia" supaya aku tidak kesasar maklum aku orangnya agak pelupa setelah dirasa yakin aku membawa motor sendiri untuk menjemput "dia" dirumahnya seperti yang sudah aku kira sebelumnya akupun nyasar hingga sampai di batu butuh waktu 45 menit sampai aku dapat menemukan rumahnya padahal jarak tempuh antara rumah "dia" dan kostannya fara sebenarnya hanya berkisar 10 menit. sesampainya disana ternyata "dia" telah menungguku di depan rumah kamipun langsung berangkat menuju kostannya fara. jam setengah 8 saat kami sudah hampir sampai di kostannya fara ternyata brian sedang duduk didekat gang, akupun berhenti dan menurunkan "dia" disana. "kenapa bri? mana fara?" "fara masih mendengarkan curhatnya nelse, kayaknya hari ini nelse ingin langsung pergi ke kostannya handang" setelah mendengar itu "dia" langsung berjalan sendiri menuju kostannya fara akupun langsung memberikan kunci motorku kepada brian dan mengejarnya. sesampainya di kostannya fara ternyata "dia" baru bilang kalau sebenarnya dia ingin ke kamar kecil akupun lagi lagi tertawa melihat tingkahnya itu aku kira "dia" tadi terlihat terburu buru karena ingin segera bertemu nelse ternyata dia terburu buru karena ingin segera ke kamar kecil. farapun keluar dan mengatakan bahwa kayaknya aku dan "dia" harus ke CFD sendirian karena hari ini nelse harus menyelesaikan masalahnya dengan handang. pada saat itu nelse keluar dari kostannya fara dia dengan muka menahan tangis langsung memberi selamat kami berdua lalu mereka bertiga pergi ke rumahnya handang sedangkan aku dan "dia" pergi ke pujasera untuk menunggu mereka. 2 jam lamanya kami mengobrol di sana dari ngobrol masalah a sampai z  sungguh menyenangkan sekali waktu itu saking asiknya kami ngobrol kami sampai tidak sadar kalau tempat kami ngobrol yang tadinya hanya ada kami saja sekarang sampai ramai penuh dengan pengunjung. saat itu fara datang dan menceritakan apa yang terjadi disana. jam 10 kami pergi dari pujasera dan pergi ke timezone. beruntungnya kami saat itu di timezone ada bonus free 100%. waktu "dia" mengeluarkan uang 50 ribu untuk membeli saldo aku langsung mengembalikan uangnya dan akhirnya kita patungan. walau cuman 2 jam tapi saat itu benar benar quality time banget. pingin rasanya aku pause saat itu dan gak usah jalan lagi waktunya biar aku dan "dia" bisa terus bersama tapi tentu saja itu hanya khayalan anak anak yang tidak mungkin terwujud. setelah lelah bermain kami membeli roti boy dan kembali ke pujasera untuk makan siang. aku ingat sekali saat itu pukul dua setelah kami selesai makan dan bermain uno fara memberitahu "dia' bahwa di hpnya ada sms dari sang adek. waktu aku tanya apa smsnya "dia" gak menjawab apa apa dia hanya ingin pulang sekarang, saat aku bilang ingin mengantarnya dia bilang "dia" bisa pulang sendiri naik angkot. akhirnya aku mengantarnya sampai ke halte dibawah derasnya hujan aku menemaninya untuk menunggu. "dia" hanya minta maaf karena gak bisa nemenin aku sampai aku pulang. walaupun dia terlihat tersenyum aku tau pasti "dia" sedang menyembunyikan sesuatu, saat itu feelingku sudah mulai gak enak tapi aku cuman diam tanpa berkata apa apa. saat angkot datang "dia" cuman melihatku dengan tersenyum. setelah "dia" pergi fara baru menceritakan bahwa yang sms tadi adalah adeknya yang intinya adalah "dia" gak usah pulang dan biar pacaran terus aja sama aku, fara juga cerita bahwa tadi "dia" ditelpon oleh ibunya karena sejak tadi pagi kenapa gak pulang pulang padahal adeknya sendirian dirumah. hari itu kepalaku rasanya seperti digebuk es batu tanpa mengatakan apa apa aku langsung berjalan sendirian menuju kostannya fara. walaupun saat itu hujan sangat deras tapi gak tau kenapa aku tetap berjalan seperti biasa seperti hari masih cerah jangankan berfikiran untuk berteduh berfikir bahwa akan basah jika terkena air hujanpun aku tidak bisa. hari itu aku langsung meminta brian untuk mengantarkanku ke terminal untuk pulang. saking gak bisa mikir aku sampai merusak koper yang aku bawa entahlah apa yang waktu itu ada dikepalaku tau tau waktu itu aku sudah ada di bis restu panda tujuan bungursari. otakku mulai jalan setelah aku melihat kelakuan supir bis restu yang terus menaikan penumpang padahal bis sudah penuh dengan penumpang sampai ada yang tidak dapat kursi yang lebih membuat aku miris saat ada ibu ibu yang naik dengan membawa bayinya lalu bayi tersebut muntah muntah saat itu aku sadar bahwa gak seharusnya aku memikirkan kepentinganku sendiri masih ada tanggung jawab yang lebih besar yang harus aku lakukan. 3 jam setengah aku akhirnya sampai di terminal bungursari selisih 15 menit brian pun datang bersama fara. akhirnya aku bersama fara pulang kemadiun dengan naik bis. diperjalanan fara menceritakan semuanya tentang masa SMA nya "dia" dulu yang suka gak aturan kalau lagi main makanya kenapa ayahnya sekarang menjadi over protective yang paling membuatku tertarik adalah cerita tentang mantannya si "dia" waktu SMA yang memutuskan "dia" saat menjelang ujian. akupun langsung berfikir untuk mengakhiri hubungan kami karena aku merasa bahwa hubungan kami tidak mungkin dilanjutkan lagi karena aku sudah terlanjur sayang dengan "dia" aku gak mau kalau "dia" harus susah hanya karena perbuatanku tapi fara terus melarangku untuk mengatakan putus fara memintaku untuk benar benar memikirkan bagaimana kelanjutan hubunganku dengan "dia". akhirnya aku memutuskan untuk mempertahankan hubunganku apapun yang nanti akan terjadi. pukul setengah 12 aku sampai di madiun fara telah ditunggu oleh ayahnya. dan aku pulang dengan naik becak

23-12-2013
jam 9 pagi aku terbangun karena sms dari "dia" saat itu aku bertanya bagaimana kemarin apakah ayah sama ibuk marah? "dia" gak mau cerita dengan alasan lagi gak mood buat cerita tapi aku memaksanya untuk tetap cerita akhirnya dia mengatakan bahwa "dia" dihukum tidak boleh keluar untuk waktu yang lama dan yang paling membuatku sakit pada saat itu adalah "dia" mengatakan bahwa orang tuanya melarangnya untuk pacaran. saat itu ingin rasanya aku pukul kepalaku supaya pecah aku gak tau harus gimana lagi. satu jam kemudian saat aku sudah mulai tenang aku ingin mengajaknya berbicara tentang kejelasan hubungan kami tapi ternyata hanya untuk mengangkat telfonku saja dia harus sembunyi sembunyi dari orang tuanya dan harus keluar rumah. saat itulah aku tidak bisa menahan marahku aku berteriak sekencang kencangnya tapi tetap saja itu tidak akan merubah apapun. akhirnya hubungan kamipun berakhir.




bagaimana? lucu bukan cerita tentang perjalananku? bagaimana untuk mendapatkan sesuatu yang berharga aku harus merasakan bagaimana mendapatkan prosesnya, tapi tenang saja untuk "dia" ataupun siapa saja yang telah membacanya. perjalananku tidak akan berakhir begitu saja. karena seperti yang sering aku bilang bahwa hidup itu marathon bukan sprinter yang ada di hadapanmu sekarang tidak lebih dari jalan yang harus kau lalui bukan garis finishnya.


"untukmu yang sekarang sedang berjuang bersamaku ingatlah bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang berharga tidak mungkin ditempuh dengan jalan yang mudah atau pengorbanan yang murah"

    .     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar