Kamis, 20 Maret 2014

Personal

"Personal berasal dari kata Person yang berarti orang dalam konteks Individu yang berasal dari bahasa yunani Persona yang berarti Topeng"

bagaimana mereka yang sejenis dapat melihat secara jelas tentang metode yang digunakan sesamanya. contohnya adalah hyena tidak akan berebut mangsa dengan serigala begitu juga sebaliknya jika tidak karena keadaan yang sangat terpaksa. karena hyena tau bahwa serigala tak kan pernah berburu sendiri dan pasti akan memilih bertarung untuk melindungi kawanannya karena metode itu juga digunakan hyena untuk hidup dengan kelompoknya.

semakin kesini aku semakin sadar kenapa aku begitu mudah melihat apa yang ada dibalik topeng yang mereka gunakan. ternyata hal itu dikarenakan aku juga memakai cara yang sama dengan metode yang mereka gunakan. semakin lama aku semakin tau bahwa kemampuan personaku untuk beradaptasi sudah diatas batas normal, hal itu semakin dikuatkan dengan image yang ada disetiap benak orang yang mengenalku selalu berbeda beda. tapi itu masih tahap persona awal jika kita memiliki image yang berbeda dipikiran setiap orang. yang membuatku merasa bahwa sudah tidak wajar adalah kemampuan naluriahku yang bisa memanipulasi lingkungan untuk membentuk image yang ideal di pikiran mereka padahal image ideal untuk setiap orang pasti berbeda beda.

ada mereka yang suka dengan image yang tenang bagaikan air. tapi ada juga mereka yang suka image yang bebas seperti angin bahkan ada juga yang suka dengan image yang berani jujur dan apa adanya seperti api. dan itu kulakukan dengan mudahnya tanpa aku harus berfikir seperti aku sudah tau bagaimana cara melepaskan persona mereka dan menjadikannya milikku.

untuk menjaga supaya selfku sendiri tidak hilang karena ditelan oleh banyak persona yang aku ciptakan sendiri, alam  bawah sadarku menciptakan mekanisme pertahanan untuk menjagaku supaya aku tidak kehilangan diriku yaitu berupa backup dari selfku sendiri dalam bentuk diriku yang lain. pantas saja waktu aku masih remaja aku bingung tentang yang mana yang sebenarnya diriku. tapi lama kelamaan aku sadar bahwa selfku sendiri ternyata belum hilang dan menjadi pondasi yang kuat untuk menjadi dasar personaku yang tak terhingga jumlahnya.

boleh kalian menyebut ku munafik pendusta atau apapun panggilan yang menurut kalian cocok buatku tapi yang ingin aku tekankan kepada kalian adalah bukan kemauanku untuk menjadi seperti ini. bahkan mungkin sebenarnya kalian sama denganku tapi kalian belum sadar bahwa kepribadian yang selama ini kalian banggakan sebagai jati diri kalian itu sebenarnya hanya persona untuk membuat kalian dapat diterima dengan baik dilingkungan dimana tempat kalian tinggal sekarang.

"Pernahkah kalian berfikir kenapa di Indonesia ini memiliki budaya kesenian Topeng lebih banyak daripada di negara negara lain?" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar