Sabtu, 24 Agustus 2013

illusion III

sudah satu bulan berlalu saat Roma pergi ke pedalaman dan membatalkan rencananya untuk menemui Paris satu bulan juga mereka sama sekali tidak saling mengirim pesan. Roma sebenarnya sangat ingin menghubungi Paris untuk menanyakan keadaannya, untuk bercerita tentang seluruh kegiatan nya, untuk berkata bahwa dia sedang merasa rindu tapi Roma sudah memutusakan untuk tidak mengikat Paris dengan  janjinya dengan perkataan "bahwa kau harus menungguku". setiap perasaan rindu itu datang Roma selalu melampiaskannya dengan menulis sebuah cerita. entah sudah berapa lembar kertas binder yang roma habiskan untuk melepaskan rasa rindunya. walaupun Roma selalu disibukkan dengan kegiatan disana tapi setiap malam tiba pikirannya selalu dipenuhi tentang Paris. satu minggu berselang Roma di mintai tolong oleh kepala desa untuk turun ke kota untuk membantu pemuda yang ada disana, di sela sela waktu senganggnya Roma membuka jejaring sosialnya untuk mengetahui bagaimana keadaan Paris tapi ternyata sudah 1 bulan semenjak kepergiannya Paris tidak pernah online dan memposting kegiatannya Roma yang merasa khawatir lalu menghubungi England untuk bertanya tentang keadaan Paris. England pun ternyata tidak tau apa apa soal Paris. tiba tiba Roma marah kepada England " bukannya British itu pacarmu, HARUSNYA KAMU BISA TAU KEADAAN PARIS JIKA KAMU BERTANYA DENGANNYA". tenang lah Roma aku tadi sudah bertanya kepada British diapun tidak tau tentang keadaan Paris karena sudah 3 minggu lebih mereka tidak bertemu. bagaimana mungkin mereka tidak pernah bertemu bukannya mereka satu kelas? sudah 3 minggu Pariis tidak pernah pergi ke kampus. setelah mendengar jawaban dari England pikran Roma seketika langsung menjadi kosong dia merasa bahwa sedang terjadi sesuatu kepada Paris dan itu pasti disebabkan oleh dirinya.

(2 hari sebelum Roma berangkat ke pedalaman) Paris sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Roma dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Roma 2 hari lagi. tiba tiba ada pesan masuk dan ternyata itu dari Roma yang mengatakan bahwa rencana untuk pergi menemui nya dibatalkan karena ada urusan keluarga. walaupun di hatinya merasa kecewa Paris hanya bisa membalas pesan dari Roma dengan senyuman dan jawaban tidak apa apa. pada waktu itu ingin rasanya Paris berteriak sekencang kencangnnya tapi apa daya kalau Paris melakukan itu seluruh rumah akan tau tentang keadaan hatinya yang sedang kacau. seminggu berselang sejak Roma mengatakan pada dirinya bahwa rencana untuk menemuinya telah dibatalkan selama seminggu pula tidak ada satu pesan pun dari Roma, perasaan Paris menjadi semakin tidak karuan senyum yang biasa terlihat diwajahnya kini kian memudar mood untuk menggambarpun tiba tiba langsung menghilang. ada banyak sekali pertanyaan di dalam kepala Paris tentang bagaimana keadaan Roma sekarang, kenapa Roma berbuat seperti ini, apa yang sebaiknya sekarang aku lakukan. walau punya banyak sekali pertanyaan di salam kepalanya Paris berusaha menyembunyikannya rapat rapat supaya keluarga dan para sahabatnya tidak tau dengan apa yang sedang dirasakannya sekarang. hal itu malah membuat perasaan Paris menjadi tidak karuan. tanpa disadari emosi Paris yang tidak tersalurkan berdampak pada teman teman dekatnya. Paris tau bahwa dirinya butuh seseorang untuk mendengarkan masalahnya sekarang tapi dia tidak tau harus bercerita dengan siapa.         

to be continue . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar