"perkataannya bukan bagaikan angin timur yang menghembuskan jubah sang raja dengan paksa tapi perkataannya bagaikan mentari di ufuk barat yang membuat sang raja merasa hangat hingga melepas jubahnya"
memaksakan suatu kehendak bukanlah kebiasaanku tapi gak tau kenapa otakku rasanya seperti membenarkan hal itu padahal aku yang paling tau akan resikonya, saat kehendak mulai dipaksakan dan keinginan mulai menjadi sebuah harapan yang menunggu di akhir perjalanan adalah sebuah keputusasaan.. tubuh yang lemah dan daya ingat yang tidak terlalu kuat membuat perjalanan jauh menjadi tidak mungkin dilakukan sendirian tapi entah kenapa hati ini seperti berkata harus melakukannya. semua nalarku seperti berada didalam kabut yang tebal hingga membutakan logikaku. saat otak berhenti bekerja hatilah yang akan berbicara saat hati mulai berbicara kuasa tuhan berada didalamnya
walaupun tau sang angin berhembus ke arah barat awan berusaha pergi ke arah timur untuk menentang nya walaupun tau jika melakukan hal itu awan akan kehilangan bentuknya tetapi dia tetap pergi melawan hembusan sang angin demi hal berharga yang dicarinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar